• Uncategorized

Hindari Kanker dengan Pola Hidup Sehat!

Written by on 21 September 2016

Tidak bisa dipungkiri bahwa kesehatan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat di mana pun. Dan untuk memperoleh kehidupan yang sehat masyarakat, semua masyarakat harus bisa menjaga pola hidup sehat yang benar dalam kehidupannya. Cara menjaga pola hidup sehat yang benar adalah dengan mengatur pola makan yang akan membuat kita tidak memiliki penyakit serius.

Dengan menghadirkan pola hidup sehat yang salah, bukan hanya menghilangkan kesehatan dalam hidup, namun lebih dari itu, juga dapat mendatangkan penderitaan dalam kehidupan, seperti kanker, misalnya. Kanker merupakan salah satu penyakit yang bukan hanya mematikan tapi juga memiskinkan dan membuat si penderita beserta keluarga menderita. Misalnya Kanker Serviks yang menjangkiti kebanyakan wanita Indonesia, yang menyerang kesehatan pada leher rahim.

Penyakit tersebut berpengaruh menyeluruh pada diri,” ujar dr. Endang Murdiati, Kepala Seksi Penyakit Menular & Tidak Menular Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dalam program ‘Jakarta Sehat‘ 96.30RPKFM Jakarta, Selasa (20/09).

Dari berbagai data, semua perempuan dari berbagai usia dan tingkat sosial beresiko terserang Kanker Serviks, terutama bagi perempuan yang aktif dalam kehidupan seksual. Di tahap awal Kanker Serviks seolah tidak memiliki gejala, namun hal tersebut bisa dicurigai dengan tanda-tanda umum, yaitu pendarahan pada vagina setelah berhubungan seks.

Tentunya di luar masa menstruasi atau setelah menopause,” jelas dr. Endang.

Sekalipun Kanker Serviks seakan tidak memiliki gejala, namun kita bisa mendeteksi Kanker Serviks dengan melakukan proses screening, mengingat permukaan leher rahim mengalami banyak perubahan. Dari perubahan di permukaan leher rahim tersebut, kita bisa mengetahui perubahan sel-sel menjadi kanker. Dengan melakukan screening itu, setiap perempuan bisa mengetahui perubahan sel di leher rahim sejak dini. Namun, tidak semua perubahan sebagai kanker karena sel-sel abnormal masih mungkin bisa kembali menjadi normal dengan sendirinya.

Namun pada beberapa kasus, sel-sel yang bersifat abnormal berpotensi menjadi kanker. Karena itu, sel-sel yang terdiagnosis sebagai perubahan abnormal tersebut harus segera diangkat. Penyebab perubahan abnormal dari sel-sel tersebut biasanya terjadi lantaran adanya infeksi atau ada sel yang berisiko kanker. Semua itu sesungguhnya bisa ditangani dengan mudah, asal bisa terdeteksi secara dini.

Karena itu, bagi perempuan yang telah dalam kehidupan seksualnya, dan biasanya berusia 25 tahun hingga 49 tahun, harus dengan rutin melakukan pemeriksaan setiap tiga tahun sekali. Namun bagi perempuan yang telah berusia 50 tahun hingga 64 tahun bisa melakukan pemeriksaan yang sama.

Yaitu (pemeriksaan-Red.) setiap lima tahun sekali,” pungkas dr. Endang.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL