KlinikRPK : Lebih Baik Mencegah Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Written by rpkfm on 11 November 2016
Penyakit pernapasan memiliki banyak tingkatan, yang salah satunya adalah Penyakit Paru Obstruktif Kronis atau PPOK, Penyakit yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara yang kronis akan bertambah buruk seiring berlalunya waktu kehidupan manusia. Penyakit yang menyerang fungsi pernafasan ini memiliki beberapa gejala utama yang antara lain sesak napas, batuk, dan nyeri dada.
Merokok adalah penyebab utama PPOK, dan juga beberapa faktor lainnya seperti polusi udara. Kebanyakan penderita PPOK adalah pria perokok berat. Polusi udara seperti asap kebakaran hutan atau pembakaran sampah juga dapat berpotensi menjadi penyebab PPOK. Asap dari rokok, kebakaran hutan, dan pembakaran sampah dapat mengendapkan partikel-partikel di saluran pernafasan dan tidak bisa dikeluarkan, jadi akhirnya ada reaksi inflomasi radang. Karena pada saat gas-gas masuk ke sistem saluran pernafasan maka diameter saluran nafas kita semakin mengecil dan tidak bisa kembali normal.
Ketika saluran nafas kita makin mengecil diameternya ditambah masalah produksi dahak yang berlebihan sebagai ciri dari reaksi radang. Dahak yang berlebihan itu membantu menutup saluran nafas yang menyempit kemudian tertutup yang akhirnya terjadi sesak nafas yang lebih berat dan itu disebut sebagai eksaserbasi PPOK. Hal ini dapat menjadi komplikasi ke organ lain, seperti gangguan jantung, gangguan susunan saraf pusat dan bisa terjadi karena penyempitan saluran nafas. Menurut dr. Frans ciri-ciri infeksi pada paru adalah demam, dahak bertambah lalu warnanya berubah menjadi hijau kekuningan.
“Gejala Respirasi, seperti sesak, batuk, nyeri dada, batuk berdahak disertai dengan darah, jika infeksinya tbc maka disertai penurunan berat badan yang drastis, cepat sesak, tidak bisa tidur telentang tetapi sifatnya temporer, kalau PPOK sifatnya permanen karena sudah ada kecacatan di bidang saluran pernafasan dengan timbulnya penyempitan disaluran nafas”, tambah dr. Frans. Untuk mengetahui adanya PPOK kita mengeceknya dengan cara rontgen dan spirometri. Dengan mengeceknya dengan spiromeri lebih akurat karena bisa mengetahui apakah ada endapan pada paru. PPOK lebih baik mencegah karena tidak ada obatnya dan saluran nafas tidak bisa kembali normal. Dengan faktor usia fungsi paru kita menurun, tetapi dengan merokok bisa menjadi 4 – 5 kali terjadi PPOK.