RAGAMUDA, Keberagaman Ala Orang Muda
Written by rpkfm on 8 June 2017
“Awalnya muncul dari keprihatinan kami mengenai keadaan negara sekarang,” begitu ungkap Kevano, Ketua OSIS SMA Kolese Kanisius. Keprihatinan itu adalah tentang keprihatinan terhadap maraknya kelompok masyarakat, terutam kelompok anak-anak muda yang dimanfaatkan sekelompok orang “Untuk menyebarluaskan isu-isu yang memecah belah persatuan kita,” Kevano menambahkan. Dari kejelian itulah para pelajar dari SMA AL-Izhar Pondok Labu, Jakarta Selatan bekerjasama dengan SMA Kolese Kanisius Jakarta membuat sebuah organisasi bernama RAGAMUDA yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bagi bangsa, selain juga mempertegas kepada bangsa Indonesia bahwa para pemuda tidak mudah goyah dengan isu-isu SARA.
Melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS masing-masing sejak tanggal 1 Juni 2017 yang lalu mereka bahu membahu untuk mengampanyekan gerakan yang menyebarkan nilai-nilai “Ragamuda Pluralisme”, melalui media sosial dengan sasaran semua pengguna media sosial, terutama generasi muda bangsa ini. Gerakan ini bisa secara gamblang di akun instagram yang bernama @ragamuda dan juga melalui berbagai tagar #PLURALisME #BersamaMerawatPerbedaan #PekanPancasila. Dari pengamatan RPKFM, akun Instagram @ragamuda, hari Rabu tanggal 7 Juni 2017, gerakan kampanye yang dilakukan RAGAMUDA sangat unik. Mereka membuat ciri bingkai foto yang yang ditorhkan kata “RAGAMUDA” dan tanda tagar “Plural is me”
Netizen yang ikut mendukung gerakan tersebut diajak memasang foto dalam bingkai yang mencantumkan nama, asal sekolah, dan menambahkan caption, “Saya mendukung gerakan #PLURALisME”. Katya Indratono, Ketua RAGAMUDA mengatakan bahwa organisasi yang dipimpinnya adalah organisasi yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. “Gerakan dari Ragamuda, yaitu pluralisme, bertujuan menyebarkan nilai-nilai persatuan terutama di kalangan generasi muda,” begitu ungkap Katya yang berasal dari SMA Al-Izhar, Jakarta. Kerja orang-orang muda melalui lembaga pendidikan SMA Kanisius dan SM Al-Izhar bagi Katya sebagai kerja sama yang baik dan tanpa hambatan apa pun.
Kerjasama yang didasari keperdulian bersama generasi muda ini menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, terutama sekelompok elit politik yang acap kali berujar mengarah pada perpecahan bangsa OSIS SMA Al-Izhar dan OSIS Kolese Kanisius, patut menjadi teladan, terutama dalam semangat kebersamaan dari dua sekolah berkarakter dasar berbeda. Kolese Kanisius yang sangat yang Katolikan dan AL-Izhar yang Islami. Para pelajar ini bisa menunjukan bahwa bekerja sama dengan baik tidak bisa dihalangi oleh perbedaan apa pun. “Meskipun kami berbeda, kami bersama bisa menyuarakan semangat pluralisme,” kata Kevano menegaskan.