Menkes Nyatakan Industri Alkes Awal 2018 Alami Peningkatan
Written by Daniel Tanamal on 20 March 2018
Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek menyatakan bahwa perkembangan industri alat kesehatan (alkes) dalam negeri mengalami peningkatan, terhitung sejak awal tahun 2018. Mengacu pada data Kementerian Kesehatan RI, kenaikannya tersebut adalah sebesar 25% atau menjadi 242 industri dari tahun lalu, dan memproduksi alkes sebanyak 294 jenis.
“Peningkatan ini tentunya menggambarkan potensi perkembangan industri alat kesehatan, dan juga pastinya harus sejalan dengan peningkatan teknologi produk alat kesehatan nasional,” ungkap Nila dalam pembukaan workshop Peningkatan Kemanfaatan Alat Kesehatan Dalam Negeri di Balai Kartini, Jakarta, Senin (19/03/2018).
Nila juga menyampaikan fakta bahwa sampai saat ini sekitar 90 persen Alkes yang ada di Indonesia masih diimpor dari luar negeri. Menurutnya, alat kesehatan umumnya membutuhkan teknologi canggih agar mampu mendeteksi dan menyembuhkan suatu penyakit. Dan Alkes yang canggih tersebut banyak diproduksi dari luar negeri dan harus diimpor agar penanganan kesehatan di Indonesia terus meningkat.”Harus diakui bahwa alat kesehatan yang ada di Indonesia 90 persen impor. Selebihnya baru menggunakan Alkes yang di produksi dalam negeri,” tambahnya.
Dengan tingginya impor Alkes ini, Nila mengatakan bahwa hal ini merupakan tantangan yang harus disikapi bersama agar alat kesehatan dalam negeri meningkat kualitas dan kuantitasnya sehingga bisa bersaing secara nasional, regional maupun internasional.
Nantinya, industri alkes dalam negeri ini akan diarahkan melalui pengembangan yang inovatif berbasis riset. Untuk itu diharapkan keberadaan lembaga riset dan pendidikan tinggi di Indonesia yang cukup banyak menjadi sumber munculnya riset-riset inovatif di bidang alat kesehatan. Alkes berbasis riset membutuhkan tahapan uji klinik dalam memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan manfaat.
(Daniel Tanamal)