Promosi dan Harga Murah Rokok Pemicu Perokok Dini
Written by rpkfm on 6 August 2018
Industri rokok kini tengah gencar-gencarnya mempromosikan produknya melalui iklan, sponsor dan harga yang murah. Alasan tersebut menjadi penyebab meningkatnya konsumen di kalangan anak-anak. Tentu saja, tujuan dari produsen rokok kepada anak-anak adalah menciptakan persepsi positif terhadap rokok hingga pada akhirnya mencapai tahap membeli.
46 persen remaja berpendapat iklan rokok mempengaruhi mereka untuk mulai merokok. Fakta memprihatinkan yaitu dijumpainya spanduk, poster maupun billboard yang marak di jalanan, bahkan dekat dengan institusi pendidikan. Bagi anak-anak, iklan rokok menampilkan kesan menyenangkan dan cool yang diilustrasikan dengan musik, olahraga, serta tantangan.
Tidak hanya melalui iklan, peran sponsor rokok juga sangat kuat. Biasanya anak-anak adalah target sponsor perusahaan rokok, seperti mengadakan suatu kegiatan keolahragaan, hingga memberikan beasiswa. “Sponsor dianggap menguntungkan (perusahaan rokok) karena beasiswa yang diberikan tidak sebanding dengan keuntungan sponsor tersebut,” kata Iman Mahaputra dari Yayasan Lentera Anak dalam diskusi publik #RokokHarusMahal di Hotel Four Points by Sheraton, Jumat (3/8).
Selain itu didukung dengan harga murah yang bisa dibeli batangan dan tersedia di mana saja. Harga rokok yang tercantum dalam setiap promosi rokok mempengaruhi anak dan remaja agar segera mengambil keputusan untuk membeli rokok. Sebagian besar industri rokok (79,2%) mempromosikan harga rokok perbatang berkisar Rp 600,- hingga Rp 1.000,-. Hal ini tentu mengkhawatirkan karena akan terus mendorong meningkatnya jumlah perokok pemula, terutama dari kalangan anak-anak.
Dampak rokok baru akan terasa 15-20 tahun mendatang, saat seseorang mencapai usia produktif. Apabila terus dibiarkan, Indonesia akan mendapat ancaman di masa depan, yaitu ancaman kesehatan dan tidak dapat menikmati bonus demografi pada tahun 2020 – 2030. Terutama bagi anak-anak, rokok meningkatkan resiko stunting.
Maria Novelita