RSUD Bali Mandara Budayakan Keselamatan Pasien Anak dan Ibu di Bali

Written by on 23 April 2019

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara bertekad mempertahankan kehidupan ibu dan anak sebagai prioritas utama (life saving priority). Hal tersebut dipraktikkan saat menangani masalah kesehatan yang menimpa ibu dan anak di Bali.

Di tahun pertama operasional, RSUD Bali Mandara berhasil meniadakan angka kematian ibu dan anak. Dari data yang diperoleh dari pihak rumah sakit sepanjang tahun 2018, sekitar 449 pasien terkait Ginekologi, juga 1410 pasien terkait  Obstetri (618 diantaranya normal), berhasil ditangani dengan baik. Dari sisi pelayanan kesehatan anak, RSUD Bali Mandara berhasil melayani 1.544 kasus kesehatan anak dengan prima, termasuk di dalamnya menyelamatkan pasien anak dengan kasus BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di bawah 1.500 gram.

Kami tak memandang latar belakang sosial ataupun ekonomi pasien yang datang. Pokoknya masalah kesehatan pasien harus ditangani terlebih dahulu,” ujar Wakil Direktur bidang Pelayanan RSUD Bali Mandara, dr. Sri Karyawati, DESS, kepada Radio Pelita Kasih (RPKFM) Jakarta, Sanur (23/04).

Tak peduli, apakah mereka mampu membayar maupun tidak (juga pasien BPJS), menurut dr. Sri, RSUD Bali Mandara bertekad mengedepankan keselamatan ibu-ibu di Bali. Untuk itu, RSUD Bali Mandara diperlengkapi dengan sarana prasarana/fasilitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang terstandardisasi, termasuk di dalamnya layanan darah, ICU/NICU. Bahkan, RSUD Bali Mandara telah menerapkan upaya PONEK (Penanganan Obstetri Neonatus Komprehensif), dengan adanya IGD (Instalasi Gawat Darurat) khusus ibu hamil/kebidanan.  

Tekad rumah sakit yang baru setahun lebih beroperasi itu seiring dengan tekad Pemerintah Provinsi Bali. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, MPPM, Dinas Kesehatan sudah menginstruksikan kepada seluruh layanan kesehatan di Bali untuk mengutamakan pelayanan prima buat semua pasien tanpa pandang bulu.

Layanan kesehatan di Bali tidak boleh membeda-bedakan, tidak boleh bertanya mampu atau tidak, yang diutamakan harus melayani. Perkara dia punya kartu BPJS itu belakangan…”, tandas dr. Ketut Suarjaya, MPPM.

Apalagi saat ini mulai 1 Januari 2019, 98% masyarakat Bali yang tercakup layanan JKN KBS (Jaminan Kesehatan Nasional Krama Bali Sejahtera).

Seluruh masyarakat Bali yang belum memiliki jaminan kesehatan (BPJS Kesehatan), pemerintah daerah menjamin layanan kesehatan prima buat mereka,” kata Suarjaya.

Tahun 2019, pemerintah daerah menganggarkan 495 milliar rupiah untuk menjamin layanan kesehatan seluruh penduduk Bali. Layanan tersebut tidak hanya mencakup manfaat yang diberikan BPJS Kesehatan, tapi juga ada 6 manfaat tambahan, yaitu pengobatan tradisional, layanan hiperbarik, visum et repertum, transportasi pada kasus emergensi, transportasi jenazah, dan pengaduan online.    

Angka Kematian Ibu (AKI) di Bali 4 tahun terakhir cenderung menurun.  AKI di Bali tahun 2018 52,5 per 100.000 kelahiran hidup, jauh di bawah rata-rata nasional 305 per 100.000 kelahiran hidup.

Sebelumnya diberitakan bahwa RSUD Bali Mandara diganjar penghargaan utama untuk Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi tingkat Kota Denpasar. Menurut Wakil Direktur Pelayanan RSUD Bali Mandara, dr. Sri Karyawati, DESS, terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap dan terstandardisasi, RSUD Bali Mandara tetap terus membangun kesadaran pentingnya kerjasama tim medis terkait kesehatan ibu dan anak.

Tidak ada superman, yang ada adalah super team,” pungkas dr. Sri, DESS.    Saat ini, RSUD Bali Mandara memiliki 2 dokter spesialis anak dan 6 dokter spesialis Obstetri Ginekologi (Obgin).


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL