Get Ready For Daycare
Written by Sarah Naomi on 8 September 2020
Yang terbayangkan saat mendengar kata menikah biasanya adalah hal-hal manis dan bahagia yang akan terjadi ketika dua orang saling mencintai akhirnya dipersatukan. Namun, bagaimana saat anak-anak lahir? Tak heran, banyak pasangan yang akhirnya kaget saat memiliki anak karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kurangnya pemahaman mengenai ilmu parenting dapat menjadi faktor utama dalam hal ini. Padahal, ilmu ini tidak dapat dipelajari dalam waktu singkat. Butuh waktu dan proses yang panjang dalam mempelajari dan mempraktekkannya.
Inilah yang menjadi alasan Nana Padmosaputra bersama rekan-rekannya membentuk Lingkar Inspirasi Keluarga Edukatif (LIKE Indonesia), sebuah program yang mengajak para orang tua muda, pasangan yang akan menikah bahkan yang masih berstatus single untuk membekali diri dengan ilmu parenting. LIKE Indonesia bekerja sama dengan narasumber yang berpengalaman di bidangnya untuk berdiskusi langsung dan berbagi ilmu mengenai parenting. Salah satunya adalah Ety Prasetya, pemilik Little White Rabbits Daycare Bogor sekaligus praktisi home schooling. Lalu,apa itu daycare?
Daycare merupakan lembaga penitipan anak yang dapat menggantikan peran orang tua dalam merawat dan mengasuh anak saat orang tua sedang bekerja atau tidak berada di rumah. Di daycare, anak juga bisa belajar agar lebih mandiri dan juga bersosialisasi lebih baik dengan lingkungan. Hal ini juga dinilai menjadi sebuah kebutuhan yang sangat utama bagi orangtua untuk tetap menjaga tumbuh kembang buah hati.
Kelahiran anak ketiga yang hanya berjarak 1 tahun dengan usia anak kedua, menjadi awal mula Ety terpikir membuka daycare. Selain bertujuan untuk membantu orang tua muda yang memiliki anak namun harus bekerja, ia juga ingin membuat kurikulum untuk menstimulasi anak agar ketika sudah kembali ke rumah anak mendapat kemajuan dalam tumbuh kembangnya seperti bisa makan sendiri, tidak rewel saat tidur atau menangis ketika bertemu dengan orang baru.
Daycare yang sudah hampir 6 tahun berjalan ini hanya menerima maksimal 10 orang anak dengan kisaran usia 3 bulan sampai 5 tahun dan didampingi 3 orang pengasuh. Hal ini dilakukan agar setiap anak bisa diperhatikan dengan baik. Little White Rabbits Daycare Bogor membuat laporan perkembangan masing-masing anak setiap bulannya agar orang tua mengetahui sejauh apa yang sudah bisa dilakukan anaknya. Orang tua juga dapat memantau kegiatan anak secara daring karena daycare ini memberikan rekaman kegiatan anak dalam bentuk foto maupun video setiap harinya.
Ety juga memberikan saran kepada orang tua untuk memperhatikan ciri daycare yang bagus agar tak salah pilih seperti yang ia sampaikan dalam program OBSESI di RPK FM pada bulan Agustus 2020 yang lalu. Para orang tua dapat mencari tahu berapa lama daycare tersebut didirikan sekaligus perijinannya karena daycare yang baik pasti memiliki administrasi yang rapi dan terdaftar resmi di pemerintahan. Dengan melakukan survei tempat juga dapat membantu para orang tua mengetahui cara pengasuh mendampingi anak dan sistem keamanan yang ada di tempat tersebut. Daycare yang bagus juga akan menjelaskan kurikulum apa saja yang dijadikan acuan dalam mendidik dan penerapannya juga harus sesuai dengan usia anak. Kurikulum yang diterapkan haruslah yang dapat menstimulasi tumbuh kembang anak.
Sebagai penutup, Nana berharap daycare bisa menjadi solusi dan menjawab keterbatasan para orang tua yang bekerja. Dengan biaya yang dikeluarkan untuk daycare relatif murah, potensi anak juga tetap dapat dikembangkan dengan baik.