Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Akhirnya Distribusikan Sarana Pendukung
Written by Sarah Naomi on 19 November 2020
Dalam rangka menghadapi musim hujan,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) telah mendistribusikan sejumlah sarana pendukung di 5
wilayah Kota Administrasi. Acara ini berlangsung di Kantor Pemerintah
Kota Administrasi Jakarta Selatan, dengan dihadiri oleh Plt Kepala
BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto, Wali Kota Administrasi Jakarta
Selatan Marullah Matali, Kepala Cabang Bank DKI Jakarta Selatan,
Perwakilan BAZNAS BAZIS DKI Jakarta, serta tiga lurah dari Petogogan,
Pengadegan, dan Rawajati, pada Rabu (18/11/2020). Sarana pendukung
yang didistribusikan tersebut berupa 29 Perahu Jerigen, 29 Ring Buoy,
58 Dayung, 65 Ban Dalam Truk, 13 Rompi, 13 Topi, 333 Buku Pedoman
untuk OPD, 33.060 Buku Panduan untuk Masyarakat, dan 21.000 Masker
Kain.
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria,
berharap penyediaan sarana pendukung ini dapat membantu upaya serius
dalam rangka penanganan banjir. “Hadir kita di sini, banyak
sekali upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka pencegahan dan
pengendalian banjir di wilayah Jaksel. Tentu kami atas nama Pemprov
DKI dan Gubernur DKI Jakarta sangat apresiasi usaha walikota Jakarta
Selatan yang selama ini serius dan sungguh-sungguh melaksanakan upaya
pencegahan dan penanganan banjir di Jaksel,” ucap Ahmad Riza
dalam keterangan tertulisnya di situs resmi Pemprov DKI Jakarta.
Ahmad Riza juga menjelaskan bahwa DKI
Jakarta, khususnya Jakarta Selatan mendapat perhatian lebih karena
kondisi geografis wilayahnya yang rendah. Oleh karena itu, semua
sumber daya dan alat yang ada perlu dikerahkan untuk meminimalisir
dampak musim hujan yang mungkin terjadi. Ia mengungkapkan, jelang
musim penghujan seluruh jajarannya sedang berusaha keras melakukan
upaya-upaya antisipatif seperti pengerukan saluran-saluran air. “Kita
tidak akan berhenti. Kita akan terus melaksanakan berbagai kegiatan
di antaranya yang bisa kita lakukan adalah melakukan pengerukan kali,
sungai, waduk, situ, embung, membersihkan selokan di lingkungan kita
semua agar tidak jadi penyumbat aliran air,” tegasnya lebih
lanjut.
Dalam keterangannya, Ahmad Riza juga mengingatkan agar
penanganan banjir khususnya kepada para pengungsi harus mengikuti
protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Simulasi penanganan
banjir yang dilakukan secara intensif perlu diadakan di masyarakat.
“Jadi kita harus biasakan simulasi. Di Jepang itu anak-anak sejak
usia TK sudah biasa disimulasikan adanya potensi gempa. Jadi
masyarakat Jepang itu sejak kecil sampai lansia sudah siap. Warga
Jakarta juga pernah ikut merasakan simulasi. Jadi ketika banjir kita
semua sudah siap. Saya kira itu,” pesan Ahmad Riza menutup
keterangannya.
Sementara itu, Walikota Jakarta Selatan, Marullah Matali, turut menyampaikan laporannya terkait kesiapan wilayahnya dalam menghadapi musim hujan. Pompa stationer, pembangunan sumur resapan, dan alat ukur curah hujan telah disiapkan. Selain itu, upaya pengerukan langsung pun telah dilakukan di beberapa kali, waduk, serta saluran-saluran air lainnya. “Di Jaksel sudah kami melakukan penanganan pra banjir yang saat ini dilakukan antara lain pengerukan Kali Krukut, Kali Mampang, Kali Sekretaris, pengeringan waduk dan embung-embung serta menangani genangan yang ada di Gatot Subroto sampai perempatan Kuningan dan menangani genangan jalur lambat depan kampus Atmajaya termasuk di antaranya jalur lambat di depan kantor Kementerian PAN RB, serta pembersihan tali air,” terang Marullah.