Garda Terdepan Menyikapi Tren Kenaikan Kasus Covid-19
Written by rpkfm on 30 November 2020
Kasus Covid-19 terkonfirmasi di Indonesia kembali mengalami peningkatan. Dikutip dari data Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI per 30 November, jumlah kasus aktif mencapai 538.883 kasus. Hal ini tentu saja menjadi perhatian besar, terlebih bagaiman acara pemerintah kedepannya di masa libur akhir tahun.
“Kira kira tiga hari yang lalu dari koordinator Rumah Sakit Covid Wisma Atlet, yaitu Mayjen TNI Tugas Ratmono memerintahkan kepada jajaran Rumah Sakit Wisma Atlet untuk mengalihfungsikan salah satu tower yang biasanya dipakai untuk isolasi mandiri, yaitu tower 4 untuk dipakai sebagai tower perawatan” ungkap Kepala Sekretariat RSD Covid-19 Wisma Atlet, Kolonel Laut(K) dr. RM. Tjahja Nurobi, Sp. OT(K), M.Kes, HAND.
Saat ini koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet menyiapkan tiga tower untuk melakukan perawatan diantaranya tower 4,6 dan 7. Sementara tower 5 digunakan untuk isolasi mandiri. Mengenai kapasitas, tower perawatan sudah digunakan mencapai 50% sedangkan tower isolasi mandiri sudah digunakan mencapai 80%.
“Persoalan covid ini yang paling penting adalah persoalan persoalan kecepatan penularan” tegas Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia, dr. Daeng M Faqih, SH., MH.
Penelitian mengenai mutasi Covid-19 menunjukkan adanya peningkatan kecepatan penularan yang berkembang. Oleh karena itu masyarakat sangat dihimbau untuk bisa saling menjaga diri sendiri dan keluarga terkasih dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Memakai masker, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan adalah langkah terpenting dalam mengendalikan kasus Covid-19.
“Kalau kita tidak komitmen untuk melakukan pencegahan penularan bersama-sama, ya seterusnya akan terjadi penularan yang tinggu seperti ini” tegas dokter Daeng.
Perilaku yang tegas terlebih pada para pemerintah daerah juga dibutuhkan dalam pengendalian kasus aktif. Mencontohkan dan selalu tingkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan itu penting.
“Kalau lengah tidak melakukan 3M, pimpinan pimpinan masyarakat tidak mencontohkan, tidak mengkampanyekan, tidak mengarahkan anggota masyarakatnya kita khawatir kedepan akan semakin tinggi” tegas dokter Daeng.