Stok Vaksin Tersisa 47 Juta Dosis, Vaksin Pfizer Kembali Tiba di Semarang
Written by Sarah Naomi on 1 November 2021
JAKARTA, RPK FM – Indonesia kembali kedatangan sebanyak 339.300 dosis vaksin Pfizer yang tiba di Semarang pada Minggu (31/10). Kedatangan vaksin COVID-19 tahap 109 ini menambah total vaksin yang diterima Indonesia menjadi 313.494.660 dosis, baik dalam bentuk bahan baku (bulk) dan vaksin jadi.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menyatakan stok vaksin COVID-19 di Indonesia saat ini sebanyak 47 juta dosis. Ia menerangkan, secara total Indonesia memiliki sekitar 252 juta dosis vaksin Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 241 dosis telah didistribusikan ke seluruh Indonesia.
“Kita sekarang memiliki 252 juta dosis, di mana 241 juta sudah didistribusikan ke Kabupaten-Kota dan dari 241 juta dosis vaksin ini sudah terpakai 194 juta,” terang Budi dalam acara virtual konferensi pers PPKM, Senin (1/11).
Sedangkan sisanya, lanjut Budi, masih ada sekitar 47 juta dosis vaksin Covid-19. Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk penyuntikan 1 bulan ke depan.
“Jadi masih ada sekitar 47 juta yang ada di stok provinsi, kabupaten dan kota, yang relatif cukup untuk cadangan suntikan hingga satu bulan ke depan,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan pentingnya protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19 di Indonesia. Budi mengatakan, dengan kasus COVID-19 di Indonesia yang telah turun, implementasi protokol kesehatan penting dilakukan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi lonjakan infeksi lagi.
“Terutama nantinya saat menghadapi Nataru, dan Bapak Presiden minggu lalu sudah memberikan arahan bahwa nantinya pak Menko PMK yang akan menjadi koordinator dalam memastikan periode Nataru tahun ini dan awal tahun depan tidak terjadi lonjakan kasus,” katanya lebih lanjut.
Budi pun mengungkapkan rencana bahwa pihaknya akan melakukan suatu pilot project, menjelang pertemuan internasional tahun ini terkait isu kesehatan, olahraga bulutangkis, termasuk pertemuan G20.
“Dari pilot project itu kita akan melihat apa saya yang sudah baik, apa saja yang perlu diperbaiki, agar nanti pada saat pertemuan internasional tahun depan jauh lebih siap, dan teruji protokol kesehatannya,” jelas Budi.