Cek Kualitas Udara Rutin, Ketahui Dampaknya Bagi Kesehatan
Written by rpkfm on 2 March 2022
JAKARTA, RPK FM – Udara menjadi salah satu hal yang sangat lekat dengan kehidupan, setiap saatnya udara memiliki kondisi mutu yang berbeda. Lalu, pernahkah Anda secara rutin memeriksa kualitas udara sebelum mulai beraktifitas setiap harinya? Adakah pengaruhnya kepada kesehatan?
Menurut laman BMKG, kualitas udara Jakarta pada Rabu, 2 Maret 2022 berada di kategori sedang. Diantara kota-kota lain, parameter partikulat PM2.5 DKI Jakarta merupakan salah satu daerah yang siklusnya mengalami perubahan yang cepat. Dalam setengah hari tercatat paling tinggi berada di yaitu 44,2 mikrogram per meter kubik pada pukul 07.00 pagi.
Partikulat PM2.5 adalah partikel udara atau debu halus yang berukuran kurang dari 2.5 mikron (mikrometer). Partikel ini semakin penting sebagai indikator polusi udara karena bisa terhirup sampai ke jaringan halus di paru-paru dan bahkan masuk dalam darah. Nilai ambang batas PM2.5 yang berlaku di Indonesia adalah 65 mikrogram per meter kubik.
PM2.5 sendiri terbentuk dan terdiri dari ratusan bahan kimia berbeda. PM2.5 dibentuk di atmosfer karena reaksi bahan kimia seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Polutan ini terbentuk dari pembuangan pembangkit listrik, industri, dan mobil. PM juga dipancarkan langsung dari ladang, cerobong asap, dan pembuatan jalan memakai aspal.
Melalui Webinar bertajuk “Nafas Air Quality Report 2021” (2/03/2022) yang dilaksanakan oleh Nafas Indonesia, Bicara Udara dan Katadata Insight Center terdapat beberapa fakta menarik mengenai kondisi polusi udara di sekitar Jabodetabek. Nafas adalah sebuah platform yang dapat membantu warga Jakarta dan sekitarnya dalam mengakses data dan sumber edukasi mengenai kualitas udara yang bersifat hiperlokal.
Nafas memasang tiga sensor pengukur kualitas udara di tiga lokasi, yakni Bumi Serpong Damai (BSD), Cibinong dan Sentul City. Ketiga daerah di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang (Jabodetabek) tersebut merupakan area yang dikelilingi oleh daerah hijau.
Namun data Nafas menunjukkan, indeks kualitas udara (AQI) di ketiga wilayah tersebut cukup tinggi diatas 100. Angka AQI di atas 100 menunjukkan kualitas udara relatif tidak sehat bagi kelompok usia tertentu.
“Itu menunjukkan ketiga daerah tersebut tidak bebas dari polusi,” ungkap Co-founder & Chief Growth Officer Nafas, Piotr Jakubowski.
Saloah satu fakta yang menarik lainnya adalah mengenai pohon yang ternyata tidak memiliki pengaruh untuk menurunkan polusi PM2.5.
“Polusi PM 25 tidak dapat ditukar oleh pohon, melalui survei Katadata 45% dari responden percaya bahwa pohon bisa menjadi solusi untuk polusi. Namun faktanya Pohon tidak bisa memfilter PM2.5” tegas Piotr.
Di DKI Jakarta salah satu hal yang mampu mengurangi polusi PM2.5 ini adalah cuaca. Hujan yang disertai angin mampu menurunkan polusi PM2.5 hingga 66%. Intensitas angin dan hujan yang tinggi menyebabkan perbaikan kualitas udara secara signifikan. Namun untuk hujan tanpa disertai angin dibuktikan tidak mampu membersihkan polutan secara efisien.
Fakta lainnya yang tidak kalah menarik adalah mengenai waktu puncak polusi PM2.5 dalam sehari. Anda mungkin berfikir dengan melakukan olahraga di pagi hari, udara yang dihirup akan bebas dari polusi dikarenakan mobilitas kendaraan bermotor yang belum padat. Faktanya pada tahun 2021 rata rata polusi PM2.5 mencapai batas paling tinggi pada pagi hari. Pada usia 30-45 tahun yang berolahraga setiap pagi di kondisi PM2.5 yang tinggi mampu meningkatkan 33% terhadap resiko penyakit jantung.
Saat ini yang bisa masyarakat lakukan ditengah polusi PM2.5 adalah dengan berkala melihat kualitas udara sebelum melakukan aktifitas dan sedikit menghindari aktifitas di luar ruangan saat polusi meningkat. Penggunaan masker yang sudah tidak asing ditengah pandemi Covid-19 terbukti mampu memfilter polusi PM2.5. Salah satu masker yang mumpuni adalah Masker N95 yang mampu menyaring partikel PM2.5 hingga 95%. Semakin besar angka di belakang kode masker, maka semakin efektif pula masker tersebut dalam menyaring zat polutan di udara.