Pascasarjana UKI Soroti Pentingnya Isu Gender dan Edukasi
Written by Daniel Tanamal on 22 November 2022
Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia (UKI) kembali menyelenggarakan Kuliah Umum secara daring, yang kali ini menyoroti pentingnya isu Gender dan Edukasi, dari keseluruhan aspek hingga yang tertuju pada situasi pandemi dandampaknya pada akses kaum perempuan terhadap pendidikan. Hadir sebagai narasumber Dr. Enkelejda Cenaj, seorang akademisi dan pengajar dari Aleksandër Moisiu University Durrës, Albania, Sabtu (19/11/2022).
Dr. Enkelejda memulai kuliah umum dengan penekanan pada pentingnya isu gender dan pendidikan disorot dan diteliti secara berkala, selain karena ini merupakan isu yang menjadi pusat perhatian dunia, namun mempunyai implikasi serius terhadap ketahanan para keluarga hingga ketahanan pembangunan sebuah bangsa. “Kesetaraan gender muncul bersama dengan pemberdayaan untuk para perempuan dan anak perempuan, selain juga memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata, namun juga terus dipromosikan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan tanpa batas umur,” terangnya.
Pemaparan Dr. Enkelejda lebih terfokus dan menarik lagi ketika membahas mengenai situasi pandemi yang semakin menambah kerentanan perempuan di sektor pendidikan. Dirinya menekankan, sebagai upaya menanggulangi kerentanan itu sangat dibutuhkan kerja sama multipihak dengan mengedepankan pendekatan-pendekatan yang bisa didapatkan melalui riset dan penelitian secara berkala.
“Kita perlu mengingat saat pandemi, perempuan adalah yang paling terdampak karena mereka yang ada dirumah untuk mengawal pendidikan anak-anak dari rumah dan disaat yang bersamaan, tetap mengerjakan pekerjaan didalam rumah tangga. Karena itu perlu lebih banyak dilakukan riset dan penelitian untuk dicarikan jalan keluar sebagai solusi untuk kaum perempuan,” tambahnya.
Menutup pemaparannya Dr. Enkelejda juga memperlihatkan mengenai situasi para perempuan di Albania, yang tidak jauh berbeda dengan nasib para kaum perempuan diseluruh dunia, dalam masa pandemi. “Pandemi, kemiskinan dan kemerosotan ekonomi, menjadi masalah pelik bagi para perempuan di Albania untuk mengakses pendidikan. Untuk itu masih banyak perlu dilakukan penelitian terkait gender dan pendidikan. Kita harus memperhatikan isu-isu global yang terkait dengan gender, namun juga kita harus mempertimbangkan apa yang sedang terjadi dalam isu-isu di ranah lokal,” tutupnya.
Seusai pemaparan, Dr. Enkelejda mendapat banyak pertanyaan dan kesaksian situasi mengenai gender dan pendidikan dari para peserta kuliah umum yang dimoderatori oleh Dr. Manotar Tampubolon S.H., M.H., M.A., terutama mengenai apa yang terjadi di Indonesia, dan solusi penerapannya untuk dilakukan di masa depan.