Prodi Magister Administrasi Pendidikan UKI Berikan Edukasi Menembus Jurnal Bereputasi Nasional dan Internasional
Written by Daniel Tanamal on 17 April 2023
Jakarta, RPKFM – Program Studi Magister Administrasi Pendidikan (MAP) Universitas Kristen Indonesia (UKI), berikan edukasi pembuatan jurnal ilmiah dengan tajuk “Menembus Jurnal Bereputasi Nasional dan Internasional” yang diselenggarakan secara daring pada Selasa (16/5/2023), dengan narasumber Jitu Halomoan Lumbantoruan, M.Pd (Dosen Pendidikan Matematika-UKI).
Dibuka secara khusus oleh Keprodi MAP UKI Dr. Dra. Mesta Limbong, M.Psi, yang memaparkan catatan informasi publikasi para mahasiswa MAP UKI, yang hingga sejauh ini belum menembus Jurnal bereputasi Internasional, akibat beberapa kendala teknis seperti tidak mencicil saat mengerjakan, waktu yang sempit, hingga keterbatasan rujukan jurnal.
“Kendala itulah yang membuat mengapa acara pembuatan jurnal pada hari ini begitu penting. Saya berharap dari peserta yang hadir saat ini dapat menerima ilmu, pembekalan yang diajarkan, dan bisa mengaplikasikannya dengan membuat jurnal yang tidak hanya nasional, namun menembus reputasi internasional,” kata Dr. Dra. Mesta Limbong, M.Psi.
Selain menyelenggarakan pembekalan dari pakar yang bereputasi untuk publikasi, Dr. Dra. Mesta Limbong, M.Psi. juga menerangkan bahwa jurnal yang digunakan para dosen Prodi MAP UKI saat ini dijadikan rujukan untuk mengatasi kendala publikasi. Selain juga aka memperlengkapi ilmu dengan mengikuti kegiatan seminar di Yogyakarta pada Agustus 2023.
Turut hadir juga membuka pembekalan ini, Prof. Dr. Bernadetha Nadeak, M.Pd.,PA, Direktur Program Pascasarjana UKI, yang memandang pentingnya pembekalan yang diberikan, sekaligus memotivasi para peserta untuk menghasilkan karya jurnal ilmiahnya, sekaligus ikut menyumbang andil dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat.
“Jurnal ilmiah yang nantinya akan dihasilkan oleh para peserta, sangat penting untuk meningkatkan kualitas institusi, mendorong produktivitas akademik, dan mengasah kemampuan untuk menjadi ahli dalam keilmuan yang saat ini kita jalani dan dalami. Untuk itu, selamat mengikuti pembekalan ini kepada para peserta, yang saya harapkan akan muncul jurnal-jurnal dengan reputasi, baik nasional maupun internasional,” harapnya.
Dalam sesi pembekalan narasumber Jitu Halomoan Lumbantoruan, M.Pd, yang merupakan Dosen Pendidikan Matematika-UKI, tampak begitu bersemangat dan menjelaskan secara detail dan terperinci mengenai langkah-langkah pembuatan jurnal imliah, mulai dari persiapan, perencanaan, pengerjaan jurnal, hingga pengajuan jurnal baik di nasional maupun internasional.
“Saya menyarankan diawal agar kita menyiapkan Paper.Langkah berikutnya adalah melakukan penelitian dan kajian literatur. Jika artikel telah siap (Judul, Nama Penulis, Abstrak, Latar belakang, Kajian Teori, Metode, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Referensi) lanjut kedalam uji plagiarisme (Turnitin), setelahnya mencari jurnal sasaran, berikutnya sesuaikan dengan aturan penulisan atau template jurnal, dan terakhir submit paper,” terangnya.
Jitu Halomoan Lumbantoruan, M.Pd, juga menjawab beberapa pertanyaan dari para peserta, diantaranya mengenai batas tunggu waktu saat jurnal sudah di-submit, teknik mempersiapkan abstraksi dan beberapa pertanyaan teknis lainnya namun sangat penting untuk diketahui. “Kalau selama 2 bulan tidak ada respon, submit ulang dengan membaiki metadata. Bisa saja metadata kita, seperti referensi atau registrasi, tidak masuk. Silahkan ditarik ulang jurnalnya. Jika akhirnya tidak ada respon juga, silahkan submit ke tempat lain.”
Lagi, Jitu memberikan tips dan teknik mempersiapkan abstraksi. Seperti batas mempersiapkan artikel atau manuskrip disarankan tidak lebih dari 10 halaman, abstraksi tidak lebih dari 200 kata, judul jangan lebih dari 15 kata. Jitu juga menekankan bahwa Abstraksi harus menerangkan tujuan umum dari artikel dan tidak perlu dirinci. “Sedikit ditulis latarbelakang, 20-30 kata. Lalu urgensinya harus ada. Lalu masuklah pada metode. Apakah kualitatif atau lainnya. Lalu teknik pengumpulan datanya harus jelas. Tehnik analisisnya apa. Subjek dan objek harus jelas,” tambahnya.
Tidak kalah penting, Jitu membuka rahasia sukses, dimana para editor jurnal akan tertarik dengan artikel jurnal kita yang sudah di-submit. “Lalu masuk pada pembahasan, apa yang Ditemukan? Nah ini yang sangat penting, mulailah dengan kata “Ditemukan”. Supaya editor melihat, ada hal yang baru dengan kata-kata; Ditemukan. Atau temuan pada penelitian. Bagian terakhir adalah, saran kita kedepannya di Jurnal ini, apa sebetulnya?.”
Dalam bagian terakhir Jitu merekomendasikan agar para peserta untuk mau menggunakan referensi yang internasional. “Terutama untuk jurnal berbahasa Inggris, para pengelola jurnal akan lebih tertarik jika referensinya tentu adalah jurnal internasional.”