Alat Pendeteksi Keretakan Kampas Rem Berbasis AI Menarik Perhatian Olaf Scholz

Written by on 24 April 2023

Saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Hannover, Jerman pada tanggal 20 April 2023 yang lalu, ada satu produk hasil kolaborasi pendidikan vokasi dan industri yang mendapat mendapat perhatian dari rombongan Presiden Joko Widodo dan Kanselir Olaf Scholz. Peristiwa itu terjadi saat rombongan mengunjungi Hannover Messe 2023, sebuah ajang teknologi kelas dunia yang diselenggarakan saat itu. Satu hal yang menjadi perhatian mereka adalah teknologi pendeteksi keretakan kampas rem yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence atai AI yang dikembangkan oleh Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

Saat kunjungan Presiden ke Hannover, Jerman pada tanggal 20 April 2023 yang lalu, ada satu produk hasil kolaborasi pendidikan vokasi dan industri yang mendapat mendapat perhatian dari rombongan Presiden Joko Widodo dan Kanselir Olaf Scholz. Peristiwa itu terjadi saat rombongan mengunjungi Hannover Messe 2023, sebuah ajang teknologi kelas dunia yang diselenggarakan saat itu. Satu hal yang menjadi perhatian mereka adalah teknologi pendeteksi keretakan kampas rem yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence atai AI yang dikembangkan oleh Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

Alat pendeteksi keretakan kampas rem yang memanfaatkan AI itu merupakan hasil kolaborasi riset terapan antara seorang dosen di Sekolah Vokasi UGM, Agus Winarno bersama dengan para mahasiswanya dengan PT Akebono Brake Astra Indonesia. Alat ini diharapkan menjadi gebrakan bagi industri otomotif internasional terutama dalam hal pengujian keretakan kampas rem yang selama ini masih secara manual dengan menggunakan indra pendengaran manusia.

Olaf Scholz sempat menanyakan di mana alat ini di produksi dan jenis perusahaan yang bisa memanfaatkannya. Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan bahwa alat ini diproduksi di Indonesia, “untuk mendukung supply chain dalam industri yang bergerak di bidang otomotif,” begitu Menko Airlangga menjawab pertanyaan Kanselir Scholz.

Ekosistem kemitraan yang sinergis antara dunia pendidikan, khususnya vokasi dengan industri diharapkan mampu mendukung terwujudnya Indonesia 4.0 dalam hal teknologi baru, khususnya berbasis Internet of Things (IoT) dan AI. Selain itu, juga berkontribusi sebagai penggerak ekonomi dan pendongkrak daya saing industri. Ini adalah hasil nyata dari Satuan Pendidikan Vokasi. Menurut Agustinus Winarno satuan pendidikan vokasi tidak hanya menjadi penyuplai tenaga kerja, “tetapi menjadi mitra dalam menciptakan teknologi,” begitu lanjut Agus yang juga ketua tim periset dari Sekolah Vokasi UGM.

Ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki kekuatan untuk bersaing dengan negara lain disebabkan oleh kepemilikan sumber daya alam dan manusia yang melimpah. Walaupun demikian, patut untuk diakui bahwa Indonesia masih perlu meningkatkan penggunaan teknologi untuk mendukung investasi dan industri di Indonesia. Potensi terbesar Indonesia adalah material, itu yang paling utama. “Kedua, sumber daya manusia yang besar,” begitu ungkapnya. Namun demikian, kendala teknologi ini masih perlu dikejar untuk lebih dapat bersaing.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL