Korea Selatan: Pasukan Taeguk, Pengancam Kontestan Piala Dunia 2018

Sebelum Piala Dunia 2002, publik dunia hanya melihat Timnas Korea Selatan (Korsel) hanyalah peserta pelengkap dikancah komptisi tertinggi di jagad raya itu, karena selalu berakhir di fase grup. Namun seusai keberhasilan menjadi tuan rumah (bersama Jepang) dan menjadi semifinalis di 2002, semua mengakui bahwa Korsel telah bermetamorfosis menjadi timnas yang spartan dan menakutkan, cocok seperti julukannya “Taeguk Warriors”.

Kesuksesan generasi Ahn Jung-hwan, Seol Ki-hyeon dan Park Ji-sung kini diteruskan oleh barisan generasi baru yang kalah mumpuni, seperti gelandang Tottenham Hotspur Song Heung-min, Lee Chung-yong, dan striker Ji Dong-won, meskipun striker veteran Lee Dong-gook yang kini telah berusia 38 tahun masih kerap dipakai sebagai pelapis.

Ciri khas permainan Korsel pun masih belum berubah, mengandalkan kecepatan pemain sayap dan pressing ketat dengan sesekali melakukan serangan kejutan. Dilihat dari kekuatan tim, Korsel punya jaminan kualitas bersaing dalam berlaga di Rusia 2018.

Timnas Korsel kini diarsiteki oleh Shin Tae-yong, pelatih muda yang masih minim pengalaman di tingkat internasional. Karir kepelatihannya dimulai di klub Australia Queensland Roar FC, dilanjutkan di Seongnam Ilhwa Chunwa dan kemudian lebih banyak berada di tim kepelatihan Timnas Korsel sejak 2014. Baginya, Piala Dunia 2018 akan menjadi pengalaman dan beban tingkat tinggi, terutama mengingat Korsel pernah menjadi semifinalis pada Piala Dunia 2002, dibawah tangan dingin Guus Hiddink.

Di Rusia nanti, Korsel menghadapi jalanan terjal karena tergabung di Grup F bersama Jerman, Meksiko dan Swedia. Minimal satu kemenangan dan satu kali draw akan membawa asa Korsel lolos ke babak selanjutnya terjaga. Buka perkara yang mustahil jika mereka mau menjaga konsistensi mental bertarung yang terkenal di seantero Asia dan dunia. Pembuktiannya, kita tunggu di 2018 mendatang.

Salam Sepak!