Wow, Ternyata Anjing bisa Digunakan untuk Deteksi Kanker Prostat
Written by Daniel Tanamal on 14 March 2018
Predikat bahwa hewan anjing adalah teman terbaik untuk manusia, nampaknya akan terus melekat abadi. Setelah sejak lama, kehadiran anjing dapat membantu menyembuhkan para pengidap depresi, kini anjing dapat dilatih untuk bisa mendeteksi adanya kanker prostat.
Hal itu kini dipraktekan di Inggris, dimana sejumlah anjing sudah dilatih dan kini telah bisa mendeteksi kanker. Adalah Medical Detection Dogs (MDD), lembaga yang melatih anjing-anjing untuk mengenali gejala awal kanker prostat. Melalui kekuatan penciuman anjing yang 40 kali lebih kuat daripada manusia, anjing-anjing di MDD dilatih untuk mengenali bau khas yang muncul di urine pasien kanker prostat.
“Tes PSA (Prostate-specific antigen) mulai berkurang akurasinya karena temuan kasus positif palsu, dengan 3 dari 4 orang yang didiagnosis positif ternyata tidak mengidap kanker. Opsi lain deteksi kanker prostat adalah dengan memasukkan jarum ke dalam prostat, dan tidak banyak pria yang ingin melakukannya,” jelas Dr Claire Guest, CEO Medical Detection Dogs, dikutip dari Daily Mail.
Untuk menguji seberapa akurat kemampuan anjing-anjing tersebut, Milton Keynes University Hospital melakukan pengujian secara intensif. Hasil sementara menunjukkan tingkat akurasi yang cukup tinggi, yakni 93 persen.”Jika penelitian sudah selesai dilakukan dan anjing-anjing kami terbukti bisa mendeteksi kanker, akan ada terobosan baru yang bisa menyelamatkan jutaan pria dari risiko kanker prostat,” ujarnya lagi.
Penelitian dari Medical Detection Dogs ini sudah dilakukan sejak tahun 2012. Cara pemeriksaan kanker prostat oleh anjing-anjing ini pun sangat sederhana. Para partisipan diminta mengumpulkan sampel urine yang nantinya akan diendus oleh para anjing.
Tidak semua anjing bisa jadi bagian dari Medical Detection Dogs. Labrador dan cocker spaniel dipilih karena sifatnya yang mudah bersosialisasi dengan manusia dan gampang dilatih.
“Anjing-anjing pintar ini dapat membantu dokter menganalisis penyakit, sehingga sistem pelayanan kesehatan, terutama kanker prostat, bisa membaik,” tutupnya.
(Daily Mail)