Cara UMKM Menembus Penjualan Digital di Masa Pandemi

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menjelaskan bahwa ditengah pandemi Covid-19, para pelaku usaha UMKM haruslah memenuhi pola konsumsi masyarakat yang baru.

“Karena sekarang masyarakat kan ingin beli yang secara aman. Nah itu dari kemasannya, termasuk jualan di online” ungkap Teten dalam siaran langsung dari Media Center Satgas Covid-19 (26/10/2020).

Selain dengan meluaskan jaringan melalui sistem penjualan online, Teten juga menegaskan bahwa saat ini masyarakat memprioritaskan daya belinya untuk kebutuhan keperluan rumah tangga termasuk pemeliharaan kesehatan keluarga.

Perkembangan dunia digital di tengah pandemi diyakini masih akan terus meningkat. Faktor pendorong utamanya adalah instruksi dari pemerintah untuk melakukan segala jenis aktifitas dari rumah. Hal ini membuat porsi perdagangan secara elektronik (e-commerce) terhadap total penjualan ritel naik menjadi 5 %, dari sebelumnya di kisaran 2% pada 2-3 tahun silam menurut data Badan Pusat Statistik.

Menurut Teten, ada tiga masalah utama bagi para pelaku usaha UMKM dalam memasuki penjualan digital, diantaranya :

• Kapasitas produksi.

Pelaku UMKM harus siap melayani permintaan masyarakat yang besar.

• Kualitas.

Pada pasar online banyak sekali brand besar yang juga memasarkan produk mereka. Jadi kualitas menjadi sangat penting.

• Literasi digital

Terutama bagi usaha mikro yang tingkat pendidikan SDM nya rendah. Pelaku UMKM harus dituntut mampu mengetahui trend trend pada pasar online untuk menarik minat beli masyarakat.

Pelaku usaha UMKM diharapkan mampu mengantisipasi masalah utama ini dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

“Kita tetap optimis dan terus menjaga protokol kesehatan agar kita segera bisa mengatasi Covid-19. Supaya kita bisa kembali normal. Kegiatan ekonomi normal” ungkap Teten.