Penting! 5 Tips Hindari Tekanan Darah Tinggi Sebelum Vaksinasi COVID-19
Written by Sarah Naomi on 29 March 2021
RPK FM, JAKARTA – Tidak hanya menjalankan protokol kesehatan, salah satu pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi virus Corona adalah vaksinasi. Memenuhi prasyarat vaksinasi COVID-19 sangat penting agar saat waktunya vaksinasi tidak terjadi penundaan. Salah satu faktor yang kerap membuat vaksinasi COVID-19 tertunda adalah memiliki tekanan darah tinggi di atas 180/110 MmHg. Karena, penderita hipertensi termasuk golongan yang punya risiko tinggi untuk mengalami perburukan gejala infeksi.
Dalam surat edaran oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, disebutkan bahwa orang dengan hipertensi masih bisa menjadi penerima vaksin, asalkan tekanan darahnya masih di bawah 180/110 MmHg. Pengukuran tekanan darah ini dilakukan sebelum peserta sampai di meja skrining. Tak langsung pulang, peserta yang tekanan darahnya belum memenuhi syarat bisa menunggu 30 menit hingga 1 jam. Tujuannya, untuk melihat apakah tekanan darahnya bisa menurun dan stabil atau tetap dengan angka itu. Jika tekanan darah tidak turun, maka peserta harus pulang dan proses vaksinasi ditunda sampai kondisinya bisa memenuhi syarat.
Pada saat skrining pemeriksaan kesehatan, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro, memberikan saran agar dapat membantu menghindari tekanan darah tinggi. Berikut saran dr. Reisa untuk calon penerima vaksin, seperti dilansir dari laman resmi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dan beberapa sumber lainnya :
- Beristirahat atau tidur dengan cukup
Beberapa hari sebelum disuntik vaksin COVID-19, usahakan untuk tidak begadang dan cukupi waktu istirahat dengan tidur selama 7-9 jam setiap malamnya. Jika sulit terlelap, coba praktikkan sleep hygiene, misalnya dengan mematikan telepon genggam dan peralatan elektronik lainnya paling tidak 1 jam sebelum tidur.
- Menjalani gaya hidup sehat
Agar daya tahan tubuh tetap terjaga, disarankan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi, seperti protein, vitamin, dan mineral, selama 1 minggu sebelum dan setelah mendapatkan vaksin. Selain melalui konsumsi makanan bergizi, menjaga kekuatan sistem imun juga dapat dilakukan dengan mengonsumsi suplemen tambahan. Dengan demikian, tubuh dapat menciptakan reaksi kekebalan yang baik terhadap penyakit COVID-19.
- Tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol bisa melemahkan daya tahan tubuh dan dapat mengurangi efektivitas vaksin. Bila sudah dijadwalkan mendapatkan vaksin COVID-19, hindari merokok dan minuman beralkohol. Hal ini penting dilakukan agar sistem imun tetap kuat dan dapat menghasilkan reaksi kekebalan tubuh yang baik untuk mencegah infeksi virus Corona.
- Berolahraga dengan rutin sesuai kapasitas tubuh masing-masing
Rutin berolahraga baik untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Olahraga juga perlu dilakukan sebelum mendapatkan vaksin, karena kebiasaan ini baik untuk membantu daya tahan tubuh tetap kuat. Namun, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat atau olahraga secara berlebihan, karena hal ini justru bisa menyebabkan penurunan daya tahan tubuh. Agar lebih sehat dan aman, lakukan olahraga setidaknya 20–30 menit setiap hari atau minimal 3–5 kali per minggu.
- Jauhi kondisi yang dapat menimbulkan stres berat
Faktanya, stres sangat berpengaruh pada kerja imun. Selain itu, stres berkepanjangan bisa meningkatkan produksi kortisol dan stres oksidatif pada tubuh, sekaligus menurunkan tingkat limfosit (sel darah putih) yang berfungsi mencegah infeksi.