Rayakan Dies Natalis ke-27, Pascasarjana UKI Dorong Kesetaraan Masyarakat untuk Akses Pendidikan Bermutu

Written by on 11 December 2022

Jakarta, RPKFM – Program Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia, merayakan Dies Natalis ke-27 dengan melaksanakan Sidang Terbuka Senat dan Orasi Ilmiah bertema “Hak Setara Masyarakat Mendapatkan Pendidikan Bermutu” yang berlangsung secara daring dan tatap muka di Aula Pascasarjana UKI Jl. Diponegoro No. 84-86, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2022).

Orasi Ilmiah dengan subtema; “The Inherent Power of The President in Defending The Constitution under The 1945 Constitution” dibawakan oleh akademisi Indonesia, Prof. Dr. H. Jimly Asshiddiqie, S.H., M.H. Dalam sambutannya, Direktur Program Pascasarjana UKI, Prof. Dr. dr Bernadetha Nadeak, M.Pd., PA, menyampaikan bahwa tema Dies Natalis ini merupakan respon dari Pandemi Covid-19 yang berdampak kepada semua sektor termasuk kampus kita tercinta ini. Tema ini membuktikan bahwa program pasca sarjana UKI mampu beradaptasi dengan cepat dan pola perkuliahan yang tetap berjalan.

“Tema dies natalis ke 27 ini sesuai visi program pasca sarjana UKI, menjadi program pascasarjana yang bermutu, mandiri dan inovatif dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Indonesia dan Asia sesuai nilai kristiani dan Pancasila pada tahun 2030,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, Pascasarjana UKI selalu meningkatkan kreativitas dan melakukan adatasi dengan kemajuan teknologi informasi. Perkuliahan daring dengan memanfaat teknologi dan media lainnya. Pendidikan merupakan hak asasi mendasar bagi setiap manusia dan mengubah kehidupan seseorang dengan memberikan kesempatan yang sama untuk mengangkat harkat dirinya. Pendidikan merupakan hak asasi manusia.

“Kekuatan bangsa Indonesia bertumpu pada kekuatan SDM. Bangsa yang kuat bukan hanya mengandalkan kekuatan alam. Tetapi bangsa yang mampu menguasai informasi dan teknologi, melalui kemajuan di bidang pendidikan. Hak setara mendapatkan pendidikan yang bermutu dan bermakna menjadi komitmen program pascasarjana UKI. Kami berupaya memberikan kesempatan dan melayani anak bangsa mendapat pendidikan yang berkualitas,” katanya.

Berlanjut dalam orasi ilmiah oleh Jimly Asshiddiqie, diutarakan bahwa UKI terus berkembang menjadi salah satu pusat unggulan yang dapat diandalkan bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara secara inklusif untuk seluruh warga bangsa dan peserta didik dari manca negara. “Kesetaraan hak setiap warga untuk mendapatkan pendidikan bermutu haruslah dapat diakses secara luas oleh siapa saja di dunia yang semakin penuh dengan dinamika perubahan disruptif,” ujarnya.

Dirinya juga menyoroti lebih jauh mengenai anggaran pendidikan yang dialokasikan oleh pemerintah, dimana setiap kebijakan terkait anggaran pendidikan yang diambil mempunyai dampak dan implikasi serius terhadap pembangunan masyarakat terdidik di Indonesia, yang berkaitan erat dengan semua sektor pembangunan. “Pada tahun 2008 kami membuat landmark decision, putusan bersejarah anggaran pendidikan mulai tahun 2009 harus 20 persen sesuai pasal 31 UUD. Tahun 2009 sampai sekarang anggaran pendikan 20%, sudah 13 tahun ini perlu dievaluasi secara kualitatif. Hanya hitungan angka saja, selama ini kita selalu bicara kualitas pembelajaran. Relevansi pendidikan kita sesuai kebutuhan jaman atau tidak. Apakah pendidikan merata atau tidak?”

Jimly melihat kualitas dan integritas SDM di Indonesia perlu ditingkatkan secara merata, dengan tujuan agar nantinya pengelolaan SDA yang sangat banyak di Indonesia dapat berjalan dengan adil dan mensejahterakan. “13 tahun memenuhi Amanah UUD, saat ini sudah waktunya dievaluasi dan sifatnya mendesak. Jika kekayaan SDA di Indonesia diolah oleh kualitas SDM yang masih rendah maka kekayaan SDA bukanlah sebuah anugerah, tapi justru dapat menjadi sumber malapetaka. Kita harus mempersiapkan kualitas dan integritas SDM Indonesia supaya setara dengan kuantitas penduduk Indonesia.”

Terakhir Jimly mengajak UKI untuk memainkan peranan penting dalam pembangunan nasional, dengan pembentukan pribadi masing-masing sebagai modal kepemimpinan di masa depan. “Jadilah pemimpin yang siap menjadi guru. Role modelling itulah fungsi kepemimpinan. Lulusan UKI dapat memainkan 3 peran, sebagai transformational leader, system builder, educating dan role model. Alumni UKI mari melakukan transformational system, membangun modernisasi system bernegara supaya negara tergantung pada aturan. Mari bersama-sama bergotong- royong membangun negara modern di masa depan, ditopang integritas dan kualitas SDM yang mampu mengelola SDA yang kaya dan mengelola modernitas kegiatan bernegara,” tutupnya.

Perayaan Dies Natalis ke-27 Program Pascasarjana UKI ini dibuka dengan Ibadah Syukur, Upacara Nasional juga dimeriahkan oleh persembahan lagu-lagu nasional oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UKI dan Solois Christine Nadapdap. Rangkaian acara ditutup oleh serangkaian acara hiburan dan pemotongan kue ulangtahun Dies Natalis ke-27 Program Pascasarjana UKI.


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL