Kasus Diabetes Terus Bertambah, IDAI Imbau Orang Tua Perhatikan Gaya Hidup Anak

Jakarta, RPK FM – Kasus diabetes pada anak di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. Pada 2023 kasus ini bahkan melonjak hingga 70 kali lipat. Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Muhammad Faizi mengatakan prevalensi kasus diabetes pada anak pada Januari 2023 di Indonesia 2 per 100.000 jiwa.

“Pada 2023, angkanya meningkat 70 kali lipat dibandingkan pada 2010 yang 0,028 per 100.000 dan 0,004 per 100.000 jiwa pada 2000,” kata Faizi dalam Media Briefing “Diabetes pada Anak” pada Rabu (1/2/2023).

Melalui data akumulasi IDAI hingga 31 Januari tercatat ada 1.645 anak mengalami diabetes.

“Per tadi malam, data anak diabetes sudah mencapai 1.645 orang. Data sebenarnya bisa lebih dari angka tersebut karena ini hanya laporan dari 15 kota,” ungkapnya.

Dari data tersebut, sebanyak 46,23 persen berada di usia 10 sampai 14 tahun dan 31,05 persen lainnya didominasi oleh usia 5 sampai 9 tahun. Pasien diabetes anak juga didominasi oleh anak perempuan. Dia juga menyebut, kebanyakan pasien diabetes anak berasal dari kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Diabetes memang semakin meningkat sejak Covid-19 terjadi pada 2020 lalu. Hal ini menyebabkan anak-anak kurang beraktivitas di luar yang membuat mereka kurang bergerak dan penting untuk para orang tua lebih memperhatikan gaya hidup terlebih pola makan anak.

Mengingat bahaya diabetes bagi kesehatan anak, Faizi sangat mengimbau orang tua untuk rutin mengecek status kesehatan anak. Apalagi jika anak mengalami kelebihan berat badan dan menunjukkan tanda-tanda diabetes yaitu 3P, plofagi (banyak makan), polidipsi (banyak minum), dan poliuri (banyak buang air kecil).

“Orang tua harus rutin memeriksakan anak untuk mencegah komplikasi akibat diabetes. Perlu peran orang tua juga untuk mengawasi asupan makanan dan gaya hidup anaknya, karena kualitas hidup anak menjadi prioritas utama,” tegas dr. Faizi.