74 Tahun PGI : Kesatuan Tubuh Kristus Lebih Dibutuhkan Lagi

Written by on 29 May 2024

Gereja Kristen Muria Indonesia Jemaat Anugerah Jakarta, menggelar 74 tahun Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia. GKMI Anugerah yang terletak di Jalan Taman Tanah Abang III No 2, Petojo, Jakarta Pusat ini menjadi tuan rumah Ibadah Syukur 74 tahun PGI itu, pada hari Sabtu, tanhhak 23 Mei 2024 yang lalu.

74 Tahun PGI yang mengangkat tema Menjadi Satu dengan Sempurna ini, mengambil dasar ayat Yohanes 17: 23. Perayaan ibadah yang dimulai pada pukul 16.00 WIB ini, dilayani oleh Ketua Umum Sinode GKMI, Pdt  DR. Agus W. Mayanto.

Sebagai pelayanan firman, Pdt. Agus mengatakan bahwa gereja adalah produk Allah yang harus menempatkan posisi berbeda. Ia mengingatkan ketika gereja berselingkuh dengan penguasa, yang terjadi justru akan dipenuhi kekerasan dan korup menjadi sangat hirarki, struktural sehingga kehilangan egalitarnya.

Ia juga mengajak bersyukur karena melalui PGI, para pedahulu PGI sudah memikirkan dan bertindak bahwa gereja memiliki keberanian untuk permusyaratan untuk duduk bersama. Maka kehadiran DGI yang menjadi PGI saat ini, adalah anugerah Allah, dan anugerah Allah itu layak dirayakan!

Setelah ibadah perayaan 74 tahun PGI, pada kesempatan sambutan, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Mgr Antonius Subianto Bunjamin, OSC, menegaskan bahwa kehadiran PGI dan KWI sebagai komunitas yang sangat erat. “Setiap hajatan KWI, PGI selalu hadir untuk memberi masukan,” begitu ujarnya. Mgr Bunyamin berharap PGI dimampukan untuk bersatu dengan semangat kebersamaan. Untuk mencapai hal itu.

“Perlu ketertundukan, kerendahan hati,” begitu ungkapnya mengingatkan. “Sehingga mampu berjalan bersama-sama,” lanjutnya lagi memaparkan. Ketua umum PGI, Pendeta Gomar Gultom mengungkapkan syukurnya pada Tuhan melalui kata sambutannya. Karena dalam pengasihan Tuhan, memungkinkan PGI mengarungi Bahtera Oikoumene, selama 74 tahun.

Keberagaman gereja-gereja di Indonesia adalah suatu kekayaan dalam menghadirkan diri di tengah masyarakat. Maka Pdt. Gomar ingin gereja-gereja bersedia untuk berjalan bersama, “Dan melihat Indonesia sebagai satu ladang bersama,” ungkap Gomar di kesempatan itu. Karena hanya dengan demikian, gereja-gereja yang beragam itu mampu mengaku sebagai tubuh Kristus, yang adalah satu adanya.

Pdt. Gomar juga mengingatkan bahwa persatuan gereja itu bukan bagu gereja itu sendiri, tetapi terutama untuk dunia ini. “Karena kita dipanggil untuk pergi keluar dan menghasilkan buah,” papar Gomar mengungkapkan. “Gereja buat yang lain, kata Dietrich Bonhoeffer,” lanjutnya menambahkan. Kesatuan sebagai tubuh Kristus yang satu itu, masih menurut Gomar, kini lebih dibutuhkan lagi dalam menghadapi ragam tantangan di tengah bangsa


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


RPK FM

Education & Infotainment Station

Current track
TITLE
ARTIST

Positive SSL