Peduli Pasien Kanker, RSCM Lantik Patient Navigator
Written by Daniel Tanamal on 14 September 2024
Jakarta, RPKFM – Kompleksitas para pasien kanker dalam menjalani perawatan dan pengobatan selama ini, kedepan akan terasa ringan, karena adanya para Patient Navigator, yang akan ikut membantu. Setidaknya harapan inilah yang diusung oleh Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) saat melantik Para Relawan baru ini di IPT Onkologi Radiasi RSCM, Jakarta, Jumat (13/9/2024).
“RSCM ini sebagai final hope dari pasien-pasien yang datang dari seluruh Indonesia terutama untuk pasien-pasien yang harapan hidupnya sudah sangat tipis itu pasti datangnya ke RSCM. Kenapa? Karena memang di sinilah tempat para guru bangsa yang ada di sini banyak professor, dokter spesialis, sub spesialis yang memang mendidik hampir para spesialis yang ada di Indonesia sehingga memang secara keilmuan, secara kompetensi, dan secara etika medis kami memang sangat menjunjung tinggi untuk bisa mewujudkan yang tadi harapan pasien untuk bisa menggapai harapan bersama keluarganya di saat-saat terakhir. Salah satu contoh di hari ini adalah adanya patient navigator yang mana ini memang kami pandang sangat perlu,” ujar Dr. Arif Rahman Sadad, Sp.KF(K), MSi.Med, SH, DHM, Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Koordinator Pelayanan Kanker Terpadu RSCM Prof. DR. Dr. Soehartati Gondhowiardjo mengatakan bahwa Patient Navigator ini akan bekerja sama dengan para pasien untuk menyelesaikan masalah-masalahnya dan memahami sistem medis. “Para patient navigator yang umumnya adalah survivor kanker memiliki pengalaman sebagai pasien kanker, mereka pernah menjalani pengobatan kanker. Berangkat dari kepedulian mereka turun tangan sebagai relawan yang membantu pasien kanker lainnya pada program Patient Navigator,” kata Koordinator Pelayanan Kanker Terpadu RSCM Prof. DR. Dr. Soehartati Gondhowiardjo dalam sambutannya di Jakarta, Jumat (13/9/2024).
Disebutkan bahwa para relawan ini telah melayani sekitar 2.700 pasien sejak 16 September 2022. Salah satu keberhasilan Patient Navigator selama ini adalah menurunkan tingginya angka pasien tunda radiasi di RSCM dan membantu meningkatkan keberhasilan terapi pasien. Untuk itu dalam menjaga keberhasilan ini, para Patient Navigator perlu dilengkapi dengan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dalam berhadapan dengan pasien, seperti ilmu dan pengetahuan dalam berkomunikasi agar dapat memahami kode-kode kegawatan di Rumah Sakit.
Sementara itu Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, dr. Azhar Jaya, S.H., SKM, MARS dalam sambutannya saat Graduation Ceremony Penyerahan Sertifikat kelulusan, mengatakan bahwa begitu seseorang divonis kanker, sebagian besar akan cenderung denial, kemudian mencari jalan alternatif atau berobat, juga tidak kuat menjalani proses terapi pada tahap awal. “Oleh sebab itu memang dibutuhkan pendamping. Dibutuhkan orang-orang survivor yang bisa memberikan semangat buat mereka. Dan kehadiran Bapak Ibu di sini saya benar-benar mengapresiasi karena bisa “mendorong” yang kena kanker agar dapat berobat dengan tuntas dan dengan semangat yang tinggi. Karena kalau semangat imunitasnya tinggi. Itu yang paling penting. Dan, memang Patient Navigator ini perlu diperbanyak. Kenapa? Karena ke depan, penyakit tidak menular akan terus meningkat, termasuk kanker.”
Menurut data Global Cancer Statistics (Globocan) yang dirilis oleh WHO, sejak 2020, di Indonesia terdapat 396.914 kasus kanker baru dengan 234.511 kematian yang disebabkan oleh kanker. Untuk itu saat ini Kementerian Kesehatan merilis Rencana Aksi Nasional untuk kanker dan untuk periode 2023-2030 berfokus pada percepatan eliminasi kanker leher rahim.
(Sugi | Daniel Tanamal)