In Memoriam of Glenn Fredly
Written by rpkfm on 9 April 2020
Pada sore jelang malam hari (Rabu 8/4/2020), Indonesia kembali menerima berita duka. Musisi kenamaan Indonesia, Glenn Fredly yang bernama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo dengan segala perjuangannya untuk dunia musik Indonesia telah berpulang kerumah Bapa di surga. Pada usia 44 tahun, di Rumah Sakit Setia Mitra, Jakarta Selatan.
Melalui keterangan dari perwakilan keluarga, diakui bahwa sudah beberapa waktu lalu Glenn mengeluhkan penyakit yang dideritanya yaitu penyakit meningistis, kepada keluarga. Hingga didapati selama satu bulan terakhir Glenn memutuskan untuk menjalani rawat-inap. Hingga pada tanggal 8 April 2020 Glenn menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 18.47 WIB.
Jejak karir Glenn Fredly di dunia musik sangatlah luar biasa, terlebih Glenn juga memiliki satu impian untuk membangun dunia musik Indonesia bisa jadi semakin baik lagi.
Dilansir dari MalukuPost, pada tahun 2009 tanpa sengaja terjadi pertemuan antara Glenn Freddly dengan Franky Sahilatua pada sebuah acara yang sama di Jakarta. Dalam pertemuan itu Glenn meluapkan rasa kagumnya kepada Franky, dan pada kesempatan yang sama Glenn juga mengutarakan salah satu impiannya.
“Saya rencana mau tengok Maluku. Ikut bangun Maluku dengan mencari talent-talent baru. Kita bawa ke Jakarta, lalu orbitkan di industri musik” ungkap Glenn dengan penuh antusias.
Namun impian dari Glenn tidak disambut baik oleh Franky. Lalu Glenn dengan segala keberaniannya kembali menyambangi kediaman Franky di malam hari.
“Memang, beta seng suka omonganmu tadi, bangun Maluku, bangun Maluku. Ale sudah samadengan politisi dan pengusaha di Jakarta sini yang suka bilang bangun Maluku. Sama persis.” papar Franky.
Glenn tidak bisa menanggapi ucapan Franky, yang bisa Glenn lakukan hanya mendengarkan seluruh kesah yang dikeluarkan Franky malam itu.
“Ale mau bangun Maluku, padahal ale ke Ambon tinggal di hotel kan? Kalau mau bangun Maluku, ale harus tinggal di ale punya rumah di Ambon, bukan hotel. Ale harus punya KTP Maluku, harus punya tetangga orang Maluku, bergaul dengan orang Maluku, mendengar langsung orang Maluku mau apa, baru ale bangun dari isi hati dan pikiran orang Maluku, bukan pikiran dan isi hati Jakarta” ungkap Franky.
Setelah pertemuan malam itu, Glenn kemudian menghubungi Pendeta Reza Syaranamual di Ambon, jadilah sebuah rumah di Amahusu menjadi Rumah Beta. Dari Rumah Beta, Glenn kemudian berjumpa dengan komunitas hiphop, sastra, teater dan berbagai kelompok dan perorangan di Ambon. Dari hasil pulang kampung ke Maluku, lahirlah album hiphop Beta Maluku, Konser Beta Maluku di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, film Cahaya Dari Timur.
Glenn Fredly yang memulai karir di dunia musik pada tahun 1995 dengan menjadi vokalis Funk Section hingga saat ini sudah merilis 10 album penuh, satu album rohani, serta satu album kompilasi. Selain karir solo, Glenn juga membentuk trio bersama Tompi dan Sandy Sondoro bernama Trio Lestari.
Sebelum meninggal dunia, pada tahun 2019 Glenn menikahi Mutia Ayu dan sudah dikaruniai seorang putri bernama Gewa Atlanta Syamayim Latuihamallo pada tanggal 28 Februari 2020 melalui persalinan caesar.