Kita Berbeda Tapi Satu
Written by Argopandoyo Tri Hanggono on 15 September 2024
“Tears and knee!” Begitu ungkap Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Pantekosta Indonesia, Pendeta Jason Baloempapoeng dalam khotbah di Ibadah Perayaan 45 tahun Persekutuan Gereja-gereja Indonesia. Acara ibadah syukur yang diselenggarakan di Gereja Suara Kebeneran Indonesia Rehobot, Mall Artha Gading, Kelapa Gading Jakarta itu dihadiri para Gembala Sidang, para pendeta Pentakosta dan juga jemaat-jemaat dari 50 lebih sinode di Indonesia.
Mengutip dari Kitab Roma Pendeta Jason menjelaskan tentang modal yang dimilik gereja aliran pentakosta hingga menjadi organisasi yang berkembang di usianya yang ke 45 tahun. Gereja-gereja aliran pentakosta, menurut Pendeta Jason, tidak memiliki sumber daya manusia yang cukup, untuk membuat organisasi PGPI berkembang. “Kita hanya punya modal Yesus Kristus Tuhan kita!” Begitu serunya dari aras mimbar.
Riuh rendah tepuk tangan sebagai ungkapan syukur pun menggemuruh di ruangan itu. Pendeta Jason juga mengungkapkan bahwa PGPI memiliki banyak anggota yang berbeda. Acara yang mengetengahkan tema “Kita Berbeda Tapi Satu” itu, melalui khitbah Pdt Jason, mengingatkan yang hadir saat itu dari Surat 1 Yohanes 17 ayat ke 21, tentang doa Tuhan Yesus bagi umatnya agar bersatu.
“Inilah doa Tuhan Yesus untuk kita,” begitu ia mengingatkan. Pendeta Jason pun menyemangati seluruh hamba Tuhan yang ada di daerah terpencil tetap mengibarkan semangat api pentakosta. “Teman-teman yang ada di ujung Papua sampai Aceh, jangan berkecil hati!” Begitu ujarnya menyemangati. Pendeta Jason juga menekankan agar PGPI jangan pernah berhenti bergerak.
“We pray what we do and we’ll do what we pray,” begitu ujarnya. Maksudnya adalah agar kita berdoa apa yang kita lakukan dan lakukan apa yang kita doakan. Pada kesempatan itu perwakilan pemerintah Grace Natali hadir dan memberi sambutan dan menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo. Selain itu juga Ketua Panitia Pendeta Maringan Tampubolon memberi sambutannya.
Dalam sambutan itu terungkap ucapan terima kasih kepada Pendeta Erastus Sabdono yang memberi tempatnya secara gratis untuk penyelenggaraan acara tersebut. Pada acara yang dihadiri 2386 dari target yang hadir sebanyak 2500 orang ini, juga mendapat tanggapan baik dari Haji Aceng Zaini yang mewakili Gubernur DKI Jakarta. Haji Aceng mengatakan pemprov ikut bersukacita dan berharap PGPI selalu eksis dan berjaya.
Ia mengingatkan juga bahwa BOTI tahun 2024 diserahkan kepada PGPI. Kemudian Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI, Dr. Jeane Marie Tulung menyampaikan permohonan maaf Menteri Agama RI, yang bertugas ke luar negeri. Pada kesempatan itu, Dr. Jeane membacakan sambutan dari Menteri Agama. Peran lembaga keagamaan dan gereja diharapkan menjadi teladan yang membawa sikap inklusif. Pemerintah tidak dapat melakukan sendiri, oleh sebab itu mengajak lembaga keagamaan dan gereja.
Permasalahan pada bidang agama, dalam sambutan yang dibacakan itu, menyatakan bahwa permasalahan intra agama dana antar agama. olehbsebab itu pgpi diharapkan menjadi telan dalam memperkuat peran kebangsaan sebagai motor penggerak yang positif di bidang masing-masing.